Jakarta, OG Indonesia — Sidang Dewan Energi Nasional (DEN) yang terakhir pada 22 Juni 2016 yang dipimpin langsung oleh Presiden sebagai Ketua DEN salah satu poin yang dihasilkannya adalah supaya pengembangan opsi nuklir dibuatkan roadmapnya.
Opsi nuklir sebagai pilihan terakhir yang termuat dalam PP Nomor 79 Tahun 2014 yang membuat rencana pembangunan PLTN menjadi tak berujung sampai saat ini pun kemudian diterjemahkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dengan mencakup beberapa langkah.
Dipaparkan oleh Taswanda Taryo, CEO PMO Reaktor Daya Eksperimental-Batan, langkah pertama adalah dengan membangun reaktor daya riset dan laboratorium reaktor sebagai tempat ahli nuklir berekspresi, berinteraksi dan berkarya, serta memberikan dukungan untuk dilaksanakannya riset-riset terkait nuklir supaya apa yang sudah dikuasai tidak hilang dan dapat dipertahankan.
Sementara langkah kedua dengan mendorong kerja sama internasional agar selalu termutakhirkan dengan kemajuan teknologi.
“Reaktor Daya Eksperimental (RDE) ini sebuah master untuk membangun reaktor sejenis dengan daya lebih besar di Indonesia,” kata Taswanda Taryo dalam acara konferensi pers Batan di Restoran Raden Bahari, Jakarta, Senin (05/09).
Ia menjelaskan jika pembangunan RDE di Serpong, Tangerang Selatan berhasil maka akan diikuti oleh pembangunan RDE di berbagai lokasi lainnya seperti di Kalimantan, sampai wilayah Indonesia bagian timur.
“RDE ini tidak hanya untuk listrik, bisa juga untuk produksi hidrogen untuk pabrik pupuk sampai desalinasi air dan pencairan batubara,” ucapnya. “Yang jelas karena ini program pemerintah maka perlu komitmen yang kuat,” tutupnya. RH