Pilih Mana Pegawai vs Pengusaha?. Sebenarnya, ada cara termudah menjadi kaya? Menikahlah dengan anak orang kaya, hehe⦠Namanya juga usaha. Tapi, hari gini! Orang-orang kaya itu juga selektif dalam memilih menantunya. Karena mereka sadar akan dijadikan sapi perah oleh menantunya kelak. Mereka pun berusaha memilih menantu dari kelas strata yang sama alias sama-sama kaya.
Banyak orang ingin kaya dengan mendaftar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menjadi Pegawai Negeri sih adalah cita-cita mulia, tetapi untuk menjadi kaya-raya adalah salah besar. Sejatinya, memilih menjadi pegawai negeri itu adalah sebuah pengabdian. Kalau mau kaya, ya apalagi caranya kalau tidak melakukan manipulasi, mark up, atau korupsi, betul tidak sih?
Apalagi saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai melintir kumisnya kencang-kencang, semakin sulit saja pegawai negeri melakukan perbuatan tercela tersebut. Kecuali urat malu atau utangnya berjibun sehingga nekat saja main proyek korup. Karena yang namanya korupsi kan mesti kebagian. Kalau ada saja pihak yang tidak kebagian, maka siap-siaplah mereka yang tidak kebagian tersebut akan dengan sukarela bernyanyi sumbang.
Baca juga artikel ini Bisnis Minuman Kekinian.
Menjadi karyawan sih boleh-boleh saja. Tapi kapan kayanya kalau berharap dari gaji suami-istri yang pas-pasan. Sementara kebutuhan rumah tangga, biaya buat sekolah anak, bayar cicilan rumah, bayar cicilan kendaraan, dan biaya tak terduga lainnya terus meningkat setiap tahunnya. Mau nakal di perusahaan, takut dipecat bos? Gaji pun naik tidak lebih 10% setiap tahunnya.
Trus, gimana caranya dong?
Ya, banyak banget caranya. Kalau dipikir-pikir panutan terbesar saya adalah Nabi Muhammad SAW. Setelah membaca kisah hidupnya, ternyata beliau bukanlah seorang PNS atau karyawan apalagi koruptor. Tetapi beliau adalah seorang pedagang (saudagar). Pedagang identik dengan pengusaha. Kenapa tidak ikut cara nabi saja untuk kaya?
Nah, kalau bisa diputar ulang kembali kehidupan ini, menyesal juga saat sekolah dulu saya tidak belajar berdagang. Saat itu yang ada di benak saya hanya happy-happy saja. Memang terasa indah sekali hidup masa itu, jadi curhat nih. Setelah lulus sekolah saya baru mulai mikir mau jadi apa, ya?
Oleh karenanya bagi Anda yang masih sekolah atau kuliah, manfaatkanlah waktu luang untuk melatih kemampuan berdagang. Kalau sudah ketuaan, ya beralih kesempatan kepada anak Anda untuk menyelaminya. Belajar menjual, belajar menawar, belajar memegang duit! Jadi bisa dapat ketiganya, ilmu bisnis dapat, gelar dapat, dan happy-happy juga dapat.
Kalau mau jujur, orang-orang kaya itu adalah yang berprofesi sebagai penguasa, pencipta, profesional, dan pengusaha. Jadi bukan hanya dari profesi pengusaha saja Anda bisa kaya. Banyak profesi lain yang bisa membuat seseorang kaya raya. Tetapi, menjadi pengusaha jauh lebih gampang dibandingkan menjadi penguasa, pencipta, atau profesional.
Apakah Anda mesti menjadi Thomas Alfa Edison duluan, baru kemudian bisa kaya atau harus menemukan obat sejenis VIA*RA terbaru? Mesti menjadi Bupati, Gubernur, atau Presiden duluan baru bisa kaya atau menjadi lulusan terbaik dari sekolah bisnis setingkat Harvard Business School untuk menjadi profesional hebat? Tentu saja tidak. Anda bisa memulainya dari apapun latar belakang dan warna kulit Anda, tidak terkecuali. Yang penting adalah bagaimana mempersembahkan isi kepala Anda dengan isi kepala para orang-orang sukses itu lalu kemudian mempraktikkannya. Istilahnya adalah merubah cara berpikir.
Baca juga artikel ini Miskin Itu Berpotensi Dosa.
Nanti akan kita kupas di blog ini bagaimana caranya menjadi pengusaha. Kalau dulu seorang pengusaha membutuhkan waktu belasan atau puluhan tahun untuk sukses, di blog ini cukup dua atau tiga tahun saja bagi Anda untuk menjadi kaya-raya. Dan saya yakin kalau Anda bersungguh-sungguh hasilnya pasti lebih hebat, karena saya yang bidih sekalipun ternyata bisa keluar dari jerat kemiskinan. Bismillah!
Sekian saja artikel tentang Pilih Mana Pegawai vs Pengusaha. Semoga bermanfaat bisnisman!